
KAMPAR, Liputan24jam.com – Cukup Miris dan sangat memperhatikan sekali akses sarana Infrastruktur jalan menuju daerah desa balung yang puluhan tahun masyarakat merasa diabaikan dan perhatian dari pemerintah daerah Kampar khususnya serta Propinsi Riau pada umumnya. Akses jalan menuju ke desa tersebut harus melewati Jembatan yang terletak di antara Nagari Tanjung Balik kabupaten 50 Kota dengan Desa Balung Kecamatan XIII Koto Kampar Riau.
Diketahui wilayah Kabupaten Kampar sangat luas, berbatasan langsung dengan kabupaten 50 Kota Provinsi Sumatera Barat. Apabila kita ingin menuju ke Desa Balung maka kita harus memasuki Kecamatan Pangkalan Baru Kabupaten Lima Puluh Kota terlebih dahulu. Desa Balung masuk kedalam wilayah Kabupaten Kampar, padahal secara administrasi Desa Balung lebih dekat ke wilayah Kabupaten Lima Puluh kota.
Jembatan yang menghubungkan dua desa tersebut sudah lapuk dimakan usia. Sebelum jembatan tersebut dibangun, masyarakat Desa Balung hanya bisa memanfaatkan rakit yang dikelolah secara swadaya oleh masyarakat setempat. Bukan hanya masyarakat Desa Balung yang tinggal di daerah tersebut. Tapi masyarakat luar daerah pun sudah berdomisili wilayah Desa Balung tersebut.
Kondisi jembatan penghubung Tanjung Balik dengan Desa Balung yang kini butuh perhatian khusus dari pemerintah setempat khususnya Kabupaten Kampar sangat mengharapkan pembangunan infrastruktur, tidak hanya jembatan tapi akses jalan menuju ke desa tersebut memang harus segera di aspal atau disemenisasi serta harus dibangun drainase dikarenakan struktur tanah yang masih lunak serta berbatuan.
Saat tim investigasi lapangan awak media serta tim penggiat pembangunan melihat kondisi Langsung di lapangan, ditemui sangat memprihatinkan, sangat tidak tersentuh oleh pembangunan dikarenakan terletak diantara dua kabupaten, hal ini membuat tidak adanya titik terang dan kepastian untuk membangun infrastruktur permanen, bahkan menurut kabar yang diperoleh, sudah pernah dimediasi antara Bupati Kampar dengan bupati Lima Puluh kota beberapa tahun yang lalu.
Masyarakat Desa Balung sangat mengharapkan bantuan perbaikan jembatan atau dibangun kembali jembatan yang lebih bagus, karena jembatan yang ada saat ini hanya mampu memfasilitasi mobil pribadi dan mobil dengan angkutan ringan, salah seorang warga yang kami jumpai mengatakan, “ala layak Pulo jambatan ko digonti, sobab kami indak uwang laen do,.(sudah layak pula jembatan ini diganti, sebab kami bukan orang lain)”ujar masyarakat tersebut yang tidak mau disebutkan namanya.
Jembatan Desa Balung memang dalam kondisi yang stabil, namun beratnya ujian atas jembatan tersebut berkemungkinan besar akan rapuh juga, atau bisa ambruk juga. Tidak hanya jembatan yang menjadi topik ending, tapi jalan terjal dan mendaki serta batu cadas dengan jurang yang menganga yang setiap hari dilalui oleh masyarakat Desa Balung. Akan tetapi, Desa Balung menyimpan sumber daya alam yang bisa diandalkan oleh Kabupaten Kampar.
Terlihat jelas bahwa masyarakat desa balung ingin perubahan besar seolah-olah desanya terabaikan oleh pihak pemerintah daerah,” ujarnya dalam diskusi membangun Desa Balung disebuah group WhatsApp.
Sedangkan tanggapan dari salah satu anggota DPRD kabupaten Kampar dari Fraksi PKS Aman Fathullah menyampaikan dalam chat singkatnya sellalu berkoordinasi dengan bupati kampar, karena menyangkut perbatasan dua kabupaten,” jawabnya.
Diwaktu bersamaan begitu banyak keluahan masyarakat baik secara terang terangan serta secara pribadi menghubungi awak media, warga Desa Balung tersebut menyampaikan melalui chat WhatsApp singkat , “dahulu, pada masa-masa kampanye, sedang sibuk-sibuknya butuh suara, hampir seluruh caleg datang ke balung, berbagai misi mereka bawa, tak tanggung-tanggung dengan janji-janjj politiknya, tapi setelah duduk, mana mereka, hilang ditelan bumi, kalau ditelpon, jawabnya, maaf saya sedang rapat. Kami hanya bisa berharap dari siapapun pejabat Kampar, provinsi ataupun pusat, berikanlah yang terbaik untuk kami, sebab kami ini bukan anak tiri,” tambahnya sambil tersenyum.
Pesan terakhir masyarakat banyak didesa balung adalah beri kepastian hukum yang jelas tentang pembangunan infrastruktur jalan masyarakat kami serta jembatan penghubung antara kabupaten 50 kota dengan kebupaten Kampar Riau,”tegasnya.
” Pak Bupati Kampar mohon bantu kami pak desa kami ini, cobalah Carikan solusinya dan penyelesaian nya pak,” imbuhnya salah satu tokoh masyarakat diakhir penutup bersama awak media.(bersambung***)